Ini 6 Strategi Menabung Uang Untuk Biaya Pendidikan Anak

Memang saat ini ada beberapa negara yang menerapakan pendidikan gratis, namun di Indonesia hal ini masih menjadi wacana karena kebanyakan sekolah dan kampus saat ini biayanya mahal. Tingginya biaya pendidikan ini sering menjadi momok bagi orang tua karena tidak sesuai dengan pemasukan mereka.

Banyak orang menyiasati dari jauh hari agar biaya sekolah anaknya bisa terpenuhi. Ada pula orang tua yang sudah memikirkan biaya pendidikan anaknya sejak anaknya masih bayi. Lalu bagaimana strategi menabung untuk pendidikan anak?

Berikut ini adalah beberapa strategi menabung dan investasi yang sering dilakukan oleh para orang tua. Mungkin ada salah satu yang paling sesuai dengan kondisi Anda:

1. Tabungan Konvensional

Bentu penyimpanan dana dengan cara konvesional ini paling populer di masyarakat Indonesia, terutama mereka yang tidak mau pusing mengurus tabungan. Selain uang tersimpan dengan aman di Bank, ada kelebihan yang bisa didapatkan dari menabung, misalnya bunga dan fasilitas asuransi kesehatan.

Cara ini lebih mudah dan dianggap dapat memberikan kepastian, keamanan, dan bisa dicairkan kapan saja. Yang diperlukan adalah kedisiplinan Anda dalam menabung untuk pendidikan Anda, karena prinsip menabung adalah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.

Namun, cara konvensioanl ini punya kekurangan. Ketika Anda meninggal dunia maka pertumbuhan tabungan otomatis terhenti, dan tidak ada jaminan bahwa dana pendidikan anak Anda terpenuhi.

2. Tabungan Pendidikan

Tabungan pendidikan menawarkan fasilitas asuransi jiwa. Keuntungannya adalah ketika orang tua meninggal, si anak tetap mendapatkan dana pendidikan sesuai dengan target yang ditentukan sejak awal oleh orang tuanya.

Tabungan ini juga memiliki fasilitas bunga yang cukup tinggi. Biasanya tabungan pendidikan anak ini sering menjadi turunan dari rekening pribadi orang tua di sebuah bank, dan pembayarannya adalah dengan cara auto-debit.

Untuk memiliki tabungan pendidikan anak ini, Anda cukup membawa KTP, buku tabungan, dan juga akte lahir anak Anda ke bank. Misalnya Anda ingin menabung Rp 1 juta per bulan untuk tabungan pendidikan anak, maka rekening Anda akan terpotong secara otomatis sebesar Rp 1 juta setiap bulannya. Apabila orang tua meninggal dunia, maka pihak bank akan menggunakan asuransi jiwa untuk menutup semua cicilan tabungn pendidikan yang belum terbayarkan.

3. Asuransi Pendidikan

Asuransi pendidikan tidak sama dengan tabungan pendidikan. Berikut ini adalah beberapa perbedaan keduanya:
  • Tabungan pendidikan diterbitkan oleh bank, sementara asuransi pendidikan diterbitkan oleh perusahaan asuransi.
  • Asuransi pendidikan baru bisa dicairkan jika jatuh tempo atau Anda meninggal walaupun premi sudah selesai dibaya. Tabungan pendidikan bisa diambil ketika Anda selesai menjalankan kewajiban menabung atau tidak bisa lagi membayar cicilan.
  • Potongan untuk mencairkan tabungan pendidikan sebelum waktunya lebih kecil ketimbang dana asuransi pendidikan
  • Keuntungan asuransi pendidikan lebih besar, tapi prosesnya lebih rumit ketimbang tabungan pendidikan. Contohnya; Anda membuka asuransi pendidikan anak dengan premi selama 15 tahun dengan asumsi asuransinya akan cair sebanyak tiga kali yaitu saat anak lulus SD, lulus SMP, dan masuk perguruan tinggi. Selain tiga hal tadi, orang tua tidak bisa mencairkan asuransi pendidikan, kecuali meninggal.
4. Investasi Reksadana

Bagi para pemula di dunia investasi, maka investasi reksadana bisa menjadi opsi karena resikonya kecil dan cukup menguntungkan.

Anda bisa mencoba reksadana konvesional bertipa campuran, yaitu berinvestasi yang berisiko tinggi dan berisiko rendah, misalnya obligasi, deposito dan saham. Dengan berinvestasi selama tiga hingga 5 tahun, maka Anda bisa mendapatkan untung yang nantinya bisa digunakan sebagai dana pendidikan anak.

5. Deposito

Bila saat ini Anda punya uang lebih dari bisnis Anda, maka uang tersebut bisa didepositokan untuk biaya pendidikan anak. Dengan cara ini, Anda bisa mencairkan tabungan tersebut kapan saja, dan biasanya bunganya cukup besar ketimbang tabungan biasa.

Selalu pilih produk deposito dengan jangka waktu yang sesuai dengan masa di saat anak Anda butuh biaya pendidikan.

6. Investasi Emas

Sudah dari jaman dahulu nenek moyang kita menyimpan emas sebagai tabungan dan menjualnya ketika membutuhkan uang. Dan cara ini masih banyak dilakukan oleh masyarakat modern sekarang ini. Khusus bagi Anda yang ingin menyimpan dana untuk biaya pendidikan anak di masa depan, bisa menggunakan cara ini juga.

Harga emas biasanya stabil dan cenderung naik setiap tahunnya. Pastikan Anda menabung emas dengan kadar 99% karena akan jauh lebih mudah untuk dijual. Untuk membeli emas batangan, Anda bisa membelinya di toko emas, Pegadaian, dan Perusahaan PT Aneka Tambang.

Seperti sudah disebutkan dalam ulasan di atas, dana pendidikan untuk anak itu sangat penting. Jadi, sebagai orang tua maka Anda harus berhati-hati dalam menempatkannya. Jangan terlalu mudah terpengaruh oleh pilihan orang lain. Pilih tabungan pendidikan anak yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini.